Diagnosa keperawatan | Tujuan | Intervensi | Rasionalisasi | Implementasi | Evaluasi | ||
1. Diare b/d invasi bakteri kedalam saluran pencernaan yang di tandai dengan : DS : Klien mengatakan BAB Cair dengan frek.±4x/hari dgn vol.kira-kira 400 cc. DO : -BAB cair ±4x/hari -klien tampak lemah -Pemeriksaan LAB : HB : 14,8 Leuk.: 12.300 Tromb.: 154.000 GDS : 119 Na : 131 K : 3,6 Cl : 98 2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) yang di tandai dengan : DS : klien mengatakan tubuhnya lemas dan tidak ada nafsu makan dan mual DO : - Klien tampak lemas - Porsi makan tidak dihabiskan - BB Turun 2 Kg `sblm sakit : 60 Kg `Saat sakit : 58 Kg 3. Gangguan pola tidur b/d frekuensi BAB yang berlebihan ditandai dengan : DS : Klien mengatakan tidak dapat tidur nyenyak dan sering terbangun pada malam hari DO : - Frekuensi tidur ±4-5 jam/hari - Kklien tampak lesuh - Mata sayup - Respon lambat 4. Kecemasan b/d kurangnya pengetahuan klien tentang penyakit yang dialaminya ditandai dengan : DS : Klien mengatakan kawatir dengan keadaan sakitnya sekarang DO : - klien tampak cemas - Klien banyak bertanya tentang penyakitnya 5. Resiko kekurangan volume dan cairan b/d terbuangnya cairan dan elektrolit melalui feses ditandai dengan : DS : Klien mengatakan bahwa klien BAB cair dengan frekuensi ±4x/hari DO : - Klien tampak lemah - BAB cair ±4x/hari - Mata cekung - turgor kulit lemah - peristaltic usus meningkat | BAB cair berkurang setelah diberi tindakan keperawatan selama 2 hari dengan criteria hasil : DS : Klien mengatakan sudah tidak BAB cair DO : -BAB normal -klien tampak segar -pemeriksaan LAB normal : HB : 15 Leuk.: 10.000 Tromb.: 150.000 GDS : 100 Na : 130 K : 3,6 Cl : 98 Pola nutrisi klien kembali normal,BB bertambah setelah diberi tindakan keperawatan selama 1 hari dengan criteria hasil : DS : Klien mengatakan tubuhnya tidak lemah lagi ,ada nafsu makan dan tidak mual lagi DO : -klien tidak tampak lemas lahi -porsi makan tidak dihabiskan Kebutuhan istirahat tidur tepenuhi setelah diberikan tindakan selama 5 jam dengan criteria hasil : DS : Klien mengatakan dapat tidur nyenyak dan sudah tidak terbangun pada malam hari DO : - frekuensi tidur normal 7-8 jam/hari - klien sudah tidak tampak lesuh lagi - respon normal Kecemasan berkurang sampai hilang setelah diberikan tindakan keperawatan selama 2 jam dengan criteria hasil : DS : Klien mengatakan sudah tidak khawatir DO : - Klien tampak rileks - Klien sudah tidak banyak bertanya lagi Adanya keseimbangan cairan dan elektrolit setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1 hari dengan criteria hasil : DS : Klien mengatakan BAB normal DO : - Klien tampak tidak lemah lagi - BAB normal - Mata normal | 1. Observasi TTV 2. Beri minum yang banyak 3. Anjurkan klien untuk makan makanan yang berserat 4. kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat 1. observasi TTV 2. Beri makan sedikit tapi sering 3. Timbang berat badan klien 4. Kolaborasi dalam pemberian vitamin 1. Observasi TTV 2. Ganti alat tenun dang anti pakaina tiap jam 3. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman 4. Batasi pengunjung 1. Kaji factor penyebab kecemasan 2. Beri penjelasan kepeda klien tentang kasus penyakit 3. Berikan motivasi kepada klien 4. berikan saran pada klien untuk banyak berdoa 1. ukur TTV 2. observasi tanda-tanda dehidrasi 3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti diare. | 1. Agar mengetahui keadaan umum klien 2. pemberian minum tiap jam sehabis BAB agar dapat mengimbangi cairan yang keluar melalui feses 3. makanan berserat dapat membantu mengeraskan feses 4. dengan adanya pemberian therapy obat dapat mengurangi BAB Cair 1. mengetahui keadaan dan adanya perubahan dalam perkembangan status penyakit klien 2. Kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi 3.Adanya peningkatan atau penurunan berat badan 4. Menambah nafsu makan klien 1. untuk mengetahui keadaan umum klien 2. Dengan pakaian dan alat tenun yang bersih memberi kenyamanan 3. dengan lingkunganb yang tenang dan nyaman klien akan dapat istirahat dengan baik dan nyaman 4. agar klien dapat beristirahat 1. Untuk mengetahui factor-faktor klien merasa cemas 2. Membuat klien dan keluarga tidak cemas 3. memebri motivasi untuk klien dapat menambah semangat dalam menghadapi penyakitnya 4. Agar klien dan keluarga tabah 1. Dapat mengetahui perkembangan satus penyakit klien 2. output yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi 3. Pemberian oralit dapat mencegah BAB cair yang berlebihan | Tgl.17’03’09/08.00 -mengobservasi TTV : N : 80x/menit R : 24x/menit SB : 36,1 ºC -memberikan cairan/minum dan elektrolit via oral yang cukup -manganjurkan klien untuk makan makanan berserat mis ; sayur Hasil BAB padat tidak cair. -mengkolaborasi dengan dokter dalam pemberian oralit Tgl.17’03’09/09.30 wita - mengukur TTV klien : N : 80x/menit R : 24x/menit SB : 36ºC - memeberi makanan yang disukai klien seperti biscuit - Menimbang berat badan klien yaitu 58 Kg - Berkolaborasi dalam pemberian vitamin A,Bcom dan domperidol bila munta Tgl.18’03’09/09.30 - Mengobservasi TTV : N : 80x/menit R : 24x/menit SB : 36,1ºC - Mengganti alat tenun dan pakaian tiap jam - Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman,menyrankan untuk pasien lain tidak ribut. - Membatasi jumlah pengunjung Tgl.18’03’09/10.00 - Mengkaji factor penyebab kecemasan - memberi penjelasan pada klien tentang proses penyakit:menjelaskan pengertian GEA dan penyebabnya. - membri motivasi kepada klien - Meberikan saran kepada klien agar lebih banyak berdoa Tgl.18’03’09/08.30 - mengukur TTV klien : N : 80x/menit R : 24x/menit SB : 36,1ºC - mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yaitu mata cekung - mengkolaborasikan dengan dokter dalam pemberian dosis obat dan pemberian cairan IVFD dengan cairan RL, 20 gtt/menit. | Tgl.17’03’09/13.00 S : klien mengatakan sudah tidak BAB cair lagi O : -BAB normal -tampak segar -Pemeriksaan LAB A : masalah teratasi P : - Tgl.17’03’09/14.00 S : Klien mengatakan tubuhnya masih lemas dan belumada nafsu makan O : - Klien tampak lemas - Posi makan tidak dihabiskan A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan tindakan keperawatan Tgl.18’03’09/14.00 S : Klien mengtakan dapat tidur nyenyak dan sudah tidak terbangun pada malam hari O : - Frekuensi tidur normal 7-8 jam/hari - Klien sudah tidak tampak lesuh - Respon klien normal A : Masalah teratasi P : - Tgl.18’03’09/14.30 S : klien mengatakan tidak khawatir O : - Klien tampak rileks - Klien tidak banyak bertanya A : Masalah teratasi P : - Tgl.18’03’09/12.00 S : klien mengatakan bahwa klien BAB normal O : - Klien tampak tidak lemah - BAB normal - mata normal A : masalah teratasi - | ||
Hari/tanggal/jam | Diagnosa | Implementasi | Evaluasi |
| |||
18-maret-2009 09.30 10.00 10.45 11.00 | II | 1. Mengukur TTV klien : N : 80x/menit R : 24x/menit SB : 36,1ºC 2. Memberi makan makanan yang disukai kliien seperti biscuit 3. menimbang berat badan klien yaitu 58 Kg. 4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pembarian Vitamin A,BCom dan domperidol | S : Klien mengatakan tubuhnya masih lemas dan belum ada nfsu makan serta masih mual O : - Klien tampak lemas - Porsi makan tidak dihabiskan A ; masalah belum teratasi P : Lanjutkan tindakan keperawatan |
| |||
Minggu, 03 Mei 2009
care plane GEA
askep GEA
TINJAUAN TEORITIS
‘GASTROENTERITIS AKUT (GEA)’
- Defenisi
Gastroenteritis akut adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya muntah dan diare-GEA/peradangan usus (enteritis) adalah gangguan usus yang sering terjadi tersendiri atau bersamaan dengan gastritis.
- Etiologi
GEA disebabkan oleh virus makanan yang dapat menyebabkan iritasi pada mukosa usus yang dapat menimbulkan perut tidak enak dan diare,disebabkan juha oleh bakteri dan parasit.
- Patofisiologi
Enteritis akut disebabkan oleh infeksi virus/bakteri secara langsung/oleh efek dari neurotokrin yang diproduksi oleh bakteri infeksi yang menimbulkan peningkatan produksi air dan garam kedalam humen virus dan juga peningkatan mortolitas yang menyebabkan sejumlah besar cairan dan elektrolit yang dapat menimbulkan dehidrasi dan hipokalamisi.
- Manifestasi klinis
Awasnya suhu badan meningkat,nafsu makan berkurang kemudian timbul diare,tinja makin cair,lingkungan mengandung darah atau lender,warna tinjah berubah menjadi kehijau-hijauan karena terjadi empedu,anus dan sekitarnya lecet karena tinja menjadi asam.Gejalah muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare bila telah benyak kehilangan air dan elektrolit terjadilah gejalah dehidrasi ringan,berat badan menurut,turgor kulit menurut selaput lender dan bibir kering.
- Pemeriksaan dan pengobatan
- Pemeriksaan tinjah yaitu mikrokopis dan makrokopis
- Pemeriksaan darah yaitu darah lengkap,analisis gas darah dan elektrolit
- Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah
- Pengobatan
- Perlu pengganti cairan dan elektrolit yang banyak
- Makanan harus di teruskan bahkan perlu ditingkatkan
- Antasida,Na Karbonat,Al (CH)3,Mg (OH)2,Mg Trisilikat
- Anti kolinergit
- Antagonis reseptor H2 : simitiden,roskatidin,ranitidine dan temotidin.
- Penyimpangan KDM
invasi bakteri dlm
saluran pencernaan
Neurotransmiter Proses inflamasi Merangsang sel-sel
mengeluarkan zat di intestinal monosit,eosinofil,
prostaglandin,histamine u/mengeluarkan
zat pathogen &
endogen
merangsang ujung Absorbsi diusus impuls disampaikan
saraf nyeri tidak adekuat ke hipotalamus
Rangsangan di bawah Terjadi peningkatan Deman
kesaraf aferen tekanan osmotic
Nyeri dipersepsikan HIPERTENSI
NYERI Peristaltik Frek.BAB DIARE
meningkat berlebihan
G3 INTEGRITAS
KULIT
Sari-sari makanan
& cairan tidak diabsorbsi
terbuang bersama feses perubahan status kesehatan
ATP berkurang stressor meningkat
Kelemahan mekanisme koping menurun
INTOLERANSI CEMAS
AKTIVITAS
NUTRISI KURANG pasien terjaga
KURANG VOL & CAIRAN G3 ISTIRAHAT TIDUR
ELEKTROLIT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.J.P
DENGAN DIAGNOSA GEA DI RU.IRINA C.1.
RSUP.PROF.Dr.R.D KANDAU
- Pengkajian
A. Identitas pasien
Nama : Tn.J.P
Umur : 37 Thn
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Kr.Protestan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : swasta
Alamat : Tikala
Tgl/jam MRS : 14-maret-2009/15.00 wita
Tgl/jam pengkajian : 17-maret-2009/08.00 wita
Diagnosa medik : GEA
B. Genogram
; Perempuan : Tinggal serumah
: Laki-laki
: Penderita
C. Riwayat keluhan utama
1. Keluhan utama
BAB Cair
2. Riwayat keluhan utama
BAB cair dialami klien sejak 3 jam SMRS 1x berisi cairan
dengan volume ±400 cc,klien juga mengalami muntah 1 hari SMRS dengan volume ± 1/4 gelas aqua,klien juga mengalami panas 3 hari SMRS panas dirasakan hilangb timbul panas akan turun jika minum obat warung.
3. Riwayat kesehatan sekarang /saat dikaji
Saat dikaji klien tampak pucat.TTV : S : 36,1ºC,N :80x/menit, klien tampak lemah dengan disebelah tangan kiri terpasang IVFD RL 20 gtt/menit.
4. Riwayat kesehatan dahulu
Klien tidak pernah mengalami sakit ini sebelumnya.Baru sekarang klien menghidap penyakit ini sampai harus dirawat dirumahsakit.
5. Riwayat psikososial
Klien mengatakan bahwa klien mempunyai hubungan yang harmonis dengan keluarganya serta masyarakat desekitar tempat tinggalnya.
6. Riwayat spiritual
Klien beragama Kristen,tiap hari minggu klien rajin ke gereja untuk beribadah,klien juga selalu berdoa untuk kesembuhannya.
D. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Kondisi | Sebelum sakit | Saat dikaji |
1.selera makan 2.menu makanan 3.frekuensi makan 4.pembatasan pola mkn 5.cara makan 6.ritual saat makan | Baik Nasi,ikan,sayur 3x/hari(dihabiskan) Tidak ada Mandiri Berdoa | Tidak baik Bubur 3x/hari(tdk dihbskan) Makanan yg pedis Mandiri Berdoa |
2. Cairan
Kondisi | Sebelum sakit | Saat dikaji |
1.jenis minuman 2.frekuensi minum 3.kebutuhan cairan 4.cara pemenuhan | Air putih 7-8 gls(1500-2000cc) Terpenuhi Diminum digelas | Air putih 7-8gls(1500-2000cc) Terpenuhi Diminum digelas |
3. Eliminasi BAB & BAK
Kondisi | Sebelum sakit | Saat dikaji |
1.Tempat pembuangan 2.frekuensi 3.Konsistensi 4.Kesulitan 5.Obat pencahar | Wc BAB:3x/hari BAK:5-6x/hari BAB:lembek BAK:warna kuning Tidak ada Tidak ada | Wc BAB:4x/hari BAK:2-3x/hari BAB:cair BAK:warna kuning pekat BAK sedikit-sedikit Tidak ada |
4. Istirahat tidur
Kondisi | Sebelum sakit | Saat dikaji |
1.Jam tidur -siang -malam 2.pola tidur 3.kebiasaan sebelum tidur 4.kesulitan tidur | 14.00-16.00/2 jam 22.00-05.00/8 jam Tidur nyenyak Tidak ada Tidak ada | 13.00-14.00/1 jam 00.00-05.00/5 jam Sering terjadi Tidak ada Sering terbangun |
5. Personal hygiene
kondisi | Sebelu sakit | Saat dikaji |
1.mandi a.cara b.frekuensi c.alat mandi 2.cuci rambut a.cara b.frekuensi 3.Gunting kuku a.cara b.frekuensi 4.Gosok gigi a.cara b.frekuensi | Mandi sendiri 3x/hari Sabun,handuk,sikat & odol Dicuci pakai shampoo 1x/hari Pakai gunting kuku 1x/minggu Tidak ada Tidak ada | Washlap 1x/hari Handuk & air hangat Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada |
II. Pemeriksaan fisik
I.Keadaan umum
-keadaan sakit : sedang
-TTV :
N : 80x/menit R : 24x/menit SB : 36,1ºC
-Berat badan
`sebelum sakit : 60 Kg
`sesudah sakit : 58 Kg
II. Kepala dan wajah
inspeksi
a. Kepala
-warna rambut : Hitam
-mudah rontok : tidak
-Kesimetrian : ada
-Berketombe : Tidak
-Penyebaran : merata
-Alopesia : tidak
-Bentuk kepala : bulat
-Berbau : tidak
Palpasi
-Nyeri tekan : tidak ada
-Benjolan pada kepala : tidak ada
b. wajah
inspeksi
-Pergerakan wajah : tidak ada
-ekspresi : meringis
-pigmentasi : ada
-Acne : tidak ada
-Tremor : tidak ada
III. Mata
Inspeksi
-kelopak mata : Tidak oedema
-sklera : ada
-konjungtiva : anemis
-Pipil : Baik
IV. Hidung dan sinus
Inspeksi
-Nasal septum : tegak lurus
-Obstruksi : tidak ada
-membran mukosa : kemerahan
Palpasi
-Sinus frontalis : tidak nyeri
-Sinus maksilaris : tidak nyeri
V. Telinga
Inspeksi
-Bentuk : Simetris
-Warna : sawo matang
-Lesi : tidak ada
-serumen : tidak ada
-otore : tidak ada
-peradangan : tidak ada
-fungsi pendengaran : baik
VI. Mulut
Inspeksi
- Bibir
- Bentuk : Simetris
- Kondisi : kering
- Warna : merah muda
- lesi : tidak ada
-mukosa mulut : merah muda
b. Gusi
-warna : merah muda
-Perdarahan : tidak ada
c. Lidah
- Nyeri tekan : tidak ada
- pembengkakan : tidak ada
-
palpasi
a. pipi
-nyeri tekan : Tidak ada
-pembengkakan : tidak ada
b. Palatum
-Pembengkakan : Tidak ada
c. Lidah
-warna : Beslag
-Tekstur : halus
-Tremor : tidak
VII. Leher
Inspeksi
a. Warna kulit : sawo matang
b. pembengkakan : Tidak
c. Tiroid : tidak
VIII. Abdomen
Inspeksi
a. Kulit
- Warna : Sawo matang
- Jaringan : tidak ada
- Lasi : Tidak ada
Palpasi
- pergerakan usus : peristaltic meningkat
IX. Ekstremitas
a. ekstremitas atas
Inspeksi
- Simetris : ada
- oedema : tidak ada
- lesi : tidak ada
- tremor : tidak ada
- keringat : tidak ada
- kekuatan setiap sendi : ada
- terpasang IVFD cairan RL 20 gtt/menit di tangan kanan.
b. Ekstremitas bawah
Inspeksi
- Simetris : ada
- oedema : tidak ada
- lesi : tidak ada
- tremor : tidak ada
- keringat : tidak ada
- kekuatan setiap sendi : ada
E. Pemeriksaan penunjang
- Hasil pemeriksaan LAB
Tgl.12-maret-2009
HB : 14,8
Leukosit : 12.300
Trombosit : 154.000
GDS : 119
Na. : 131
K : 3,6
Cl :98
Tgl.14-maret-2009
HB : 12,2
Leukosit : 10.000
Trombosit : 120.000
GDS : 160
Na : 130
K : 3,6
Cl : 98
-Therapy
· IVFD RL 30 gtt/menit
· Oralit
· Ciprofloxacin 2x500 gr
· Paracetamol 3x500 gr
· Domperidol 3x100 gr
ANALISA DATA
DATA | ETIOLOGI | MASALAH | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.DS : Klien mengtakan BAB cair dengan frek.±4x/hari dengan vol.kira-kira 400 cc DO : -BAB cair ±4x/hari -klien tampak lemah -pemeriksaan LAB: HB : 14,8 Leuk.: 12.300 Tromb.: 154.000 GDS : 119 Na : 131 K : 3,6 Cl : 98 2.DS : klien mengatakan tubuhnya lemas dan tidak ada nafsu makan dan mual DO : - Klien tampak lemas - Porsi makan tidak dihabiskan - BB Turun 2 Kg `sblm sakit : 60 Kg `Saat sakit : 58 Kg 3.DS : Klien mengatakan tidak dapat tidur nyenyak dan sering terbangun pada malam hari DO : -Frek.tidur ±4-5 jm/hr -tampak lesu -mata sayup -respon lambat 4. DS : klien mengatakan khawatir dengan keadaan sakitnya sekarang. DO : -klien tampak cemas -klien bangyak bertanya tentang penyakitnya 5.DS : Klien mengatakan bahwa klien BAB cair sebanyak ±4x/hari DO : -Klien tampak lemah -BAB cair ±4x/hari -mata cekung -turgor kulit normal -peristaltik usus meningkat | Invasi bakteri dalam saluran pencernaan Proses inflamasi diintestinal Absorbsi diusus halus tidak adekuat Peningkatan tekanan osmotic Frekuensi BAB berlebihan Invasi bakteri kedalam intestinal Fungsi intestinal terganggu Terjadi peningkatan peristaltic Absorbsi menurun Sari-sari makanan terbuang melalui feses Kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi Proses inflamasi diintestinal Absorbsi diusus halus tidak adekuat Terjadi peningkatan tekanan osmotic Frek.BAB berlebihan Pasien terjaga Pola istirahat tidur terganggu Diare Frekuensi BAB berlebihan Perubahan status kesehatan Stressor meningkat Mekanisme koping menurun Cemas Bakteri masuk kedalam intestinal Peristaltic usus meningkat Trancit time u/absorbsi terganggu Sari makanan sulit diserap Air dan garam mineral terbawa kedalam usus Cairan & elektrolit terbuang melalui feses | Diare Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) Gangguan pola tidur Cemas Resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit |
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.J.P DENGAN DIAGNOSA GASTROENTERITIS AKUT (GEA) DI. Ru.IRINA C1
RSUP.PROF.Dr.R.D.KANDOUW
DISUSUN OLEH :
OLIVIA LESLY OROH
O601277
AKADEMI KEPERAWAT RUMAH SAKIT .Tk.III TELING
MANADO
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.J.P DENGAN DIAGNOSA GASTROENTERITIS AKUT (GEA) DI. Ru.IRINA C1
RSUP.PROF.Dr.R.D.KANDOUW
DISUSUN OLEH :
OLIVIA LESLY OROH
O601277
MENGETAHUI
CLINICAL TEACHER CLINICAL INSTRUCTUR
Lettu.CKM(K)Ratna .Amd,kep Ztr.Len Pongayouw S.Kep